Selasa, 24 Mei 2011

Mengetahui diri

Terkadang seseorang bingung dengan siap dirinya. Bahkan banyak diantaranya sampai tidak tahu bakat apa yang dimilikinya. Betapa kasihannya mereka yang tidak mengetahui siapa dirinya sesungguhnya. Karena hanya dengan demikian kita bisa berkarya, berkontribusi, menuangkan ide, dan mewarnai dunia.

Banyak hal yang menyebabkan terjadinya demikian. Pertama karena diri kita sendiri yang kurang aktif. Maksudnya kita kurang mengisi hidup kita ini dengan aktifitas yang bermanfaat. Misalnya berorganisasi, berolahraga, menjadi pengajar, mengikuti agenda-agenda kampus/sekolah, dan lainnya. Tentu dengan demikian sedikt-demi sedikit kita akan memahami sesungguhnya dunia kita itu berada dimana. Kita akan dapat mengetahui bakat kita, mengetahui banyak hal yang ada dalam diri kita.

Kedua, karena hidup yang monoton. Hidup yang monoton maksudnya kita hanya memiliki aktifitas yang konstan. Misalnya kuliah, kantin, perpus, kos dan hanya itu kegiatan kita selama satu minggu dan dilanjutkan diminggu-minggu seterusnya. Betapa ruginya jika hidup hanya monoton demikian. Padahal masih banyak hal menarik ayang belum kita ketahui disekitar kita. bagaimana diri kita go nasional atau bahkan internasional, jika ditingkat kampus atau lokal saja kita tidak punya nama. Untuk memiliki nama pun, kita memerlukan aktifitas yang luar biasa. Bukan monoton seperti julukan beberapa mahasiswa aktifis, "Mahasiswa Kupu-kupu (Kuliah perpus, kuliah perpus); Mahasiswa Kuang-kunang (Kuliah pulang, kuliah pulang); atau Mahasiswa Kutu (Kuliah turu, kuliah turu)" aktifitas yang sungguh sangat tidak produktif. bagaimana kemudian kita bisa mengetahui siapa diri kita sesungguhnya jika menjadi mahasiswa monoton.

Ketiga, karena tidak visioner. Perlu ada perencanaan, target pencapaian, dan tentunya usaha atau proses yang mendukung. Hidup itu tidak begitu saja, atau hidup itu sekedar numpang hidup terus mati. Tetapi hidup itu produktif, penuh perencanaan, dan tentunya memiliki target pencapaian kita. Seseorang akan dapat menemukan dirinya ketika dia bisa memanagemen dirinya. Perencanaan yang matang, dengan mengisi aktifitas kita penuh dengan rencana-rencana yang matang akan membantu kita mengetahui seproduktif apa diri kita. Apa yang dilakukan hari ini? Apa saja yang sudah didapatkannya hari ini? Dan usaha apa saja yang telah dilakukan untuk mendapatkan target-targetan?

Untuk mengetahui diri kita banyak caranya, mungkin ketiga pendapat saya di atas hanya bagian dari apa yang saya lakukan. Tenntunya anda juga memiliki cara-cara tersendiri untuk mengetahui diri kita. Karenanya, mari produktif, mari menulis, mari menuangkan ide-ide kita dalam sebuah karya?

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free Wordpress Themes | Bloggerized by Free Blogger Templates | Web Hosting Deals